Aqidah Akhlak_Akhlak Karimah Dalam Pergaulan Remaja bagian "TA’ARUF dan TAFAHUM"


Akhlak karimah
dalam pergaulan remaja

Remaja adalah generasi masa depan penerus bangsa, sehingga remaja memegang peranan penting dalam mengembangkan serta mempelajari berbagai disiplin ilmu di era globalisasi. Namun demikian, hal itu harus didasari dengan aqidah yang kuat, sehingga tidak salah dalam memilih sisi mana yang harus diambil dan dipelajari. 

A.    Pengertian Akhlak Karimah
     Akhlak adalah sesuatu yang berkaitan dengan tingkah laku atau sikap hidup manusia. Akhlak karimah adalah segala bentuk ucapan, sikap dan perbuatan yang baik sesuai dengan syari’at islam. Akhlak karimah sangat penting untuk diterapkan oleh setiap individu karena nilai akhlak seseorang tergantung pada perbuatannya.

      Dalil yang mewajibkan kita untuk berakhlak karimah diantaranya sebagai berikut :
1.       Perintah untuk tolong menolong dalam hal kebaikan dan taqwa
Artinya :
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (Al-Maidah ayat 2)

2.       Perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua

             
Artinya :
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Q.S. Luqman ayat 14)

3.       Perintah untuk berbuat adil, ihsan, membantu kerabat, serta larangan berbuat keji, munkar, dan permusuhan. 
 
Artinya :
 Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (Q.S. An Nahl ayat 90)


B.     Akhlak Karimah dalam Pergaulan Remaja
          Masa remaja sering kali dikatakan sebagai masa transisi, yaitu masa perpindahan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Dalam masa transisi ini seringkali terjadi dinamika atau perubahan baik dari segi fisik maupun emosional, jika gejolak emosionalnya tidak bisa terkendali, seorang remaja bisa terjerumus pada hal-hal yang berbau negatif. Oleh karena itu,orangtua agar menaruh perhatian secara sungguh-sungguh terhadap anaknya yang menginjak usia remaja menuju dewasa. Perlu diingat bahwa tidak semua pergaulan membawa akibat baik, terlebih lagi pergaulan remaja yang belum memiliki kestabilan emosional. Pergaulan ada batas-batasannya. Islam secara tegas melarang adanya pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan.




C.     Bentuk dan Contoh Akhlak Karimah dalam Pergaulan Remaja
1.       Ta’aruf dan Tafahum
2.       Ta’awun dan Tasamuh
3.       Jujur dan Adil
4.       Amanah dan Menepati Janji





TA’ARUF  &  TAFAHUM

a.            Pengertian Ta’aruf dan Tafahum
          Kata Ta’aruf berasal dari bahasa Arab تَعَا رَفَ – يَتَعَا رَفُ – تَعَا رُفًا yang berarti saling mengenal,saling mengetahui.
          Kata Tafahum juga berasal dari bahasa Arab تَفَاهَمَ – يَتَفَاهَمُ تَفَاهُمًا yang berarti saling memahami , saling mengetahui secara mendalam kondisi orang lain.
Dengan demikian, Ta’aruf dan Tasahum berarti uapaya untuk saling mengenal dan memahami keadaannya secara jelas, baik yang menyangkut kepribadian mupun keadaan keluarga.

b.            Perintah untuk Mengadakan Ta’aruf dan Tafahum
       Perintah untuk mengadakan Ta’aruf dan Tafahum terdapat dalam QS. Al-Hujurat ayat 13, yaitu sebagai berikut :

 

Artinya :
       Wahai manusia! Sungguh , Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.

         Allah menciptakan manusia berbeda-beda menjadi beberapa bangsa dan suku. Hal itu bukan untuk perpecahan, justru untuk saling mengenal ( Ta’aruf ). Pada dasarnya derajat semua manusia di hadapan Allah Swt. adalah sama. Yang membedakan hanyalah kadar ketakwaannya kepada Allah Swt. Dalam bergaul dan saling mengenal, kita harus tetap memperhatikan petunjuk-petunjuk agama agar pergaulan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu, takwa dalam ayat diatas berarti pergaulan dan saling mengenal yang dilakukan secara berhati-hati, terutama dengan lawan jenis.
      Adapun pengertian Ta’aruf pada ayat diatas bukan sekedar mengetahui sesama manusia, namun juga harus memahami keadaan orang lain dalam konteks sesama saudara muslim dengan mempertimbangkan kerahasiaan pribadi yang sangat penting.
      Pada akhir ayat QS. Al-Hujurat : 13, Allah Swt menegaskan  bahwa Dialah Dzat yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat. Pergaulan hidup yang tidak sesuai dengan tuntunan Allah pasti tidak akan lepas dari pantauan-Nya dan semua bentuk perbuatan manusia akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah nantinya. Kesimpulannya, dalam pergaulan dengan saling mengenal tidak boleh bertengtangan dan melanggar tuntunan dari Allah Swt. 

c.            Penerapan Ta’aruf dan Tafahum
      Sebagai saudara sesama muslim tentu akan merasa perlu saling bersikap terbuka. Setelah itu masing-masing akan dapat dengan mudah menentukan langka-langkah untuk dapat memberikan manfaat kepada sesamanya. Adapun contoh penerapan Ta’aruf dan Tahafum, antara lain sebagai berikut.

1.       Ahmad adalah murid kelas IX. Setiap pagi-pagi sekali ia sudah sampai di sekolah. Dan ia selalu bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Namun, kali ini ia tampak tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Salah seorang temannya yang bernama Ari menghampirinya dan menanyakan keadaannya. Ahmad pun bercerita tentang keadaannya saat itu. Ternyata, Ahmad sedang ada masalah di rumahnya. Ari pun mencoba menenangkannya dan mencoba memberi nasihat tentang pemecahan masalahnya tersebut. Ahmad menerima nasihat yang diberikan Ari dengan baik. Dan ia juga merasa lega dan sedikit mengurangi beban di pikirannya karena ia telah bercerita kepada Ari yang sangat memahami keadaannya.
2.      Ada seorang guru baru di sebuah sekolah. Karenanya, ia belum mengenal guru-guru lainnya. Ia pun diajak oleh kepala sekolah untuk berkenalan dengan guru-guru lainnya. Akhirnya , merekapun saling mengenal satu sama lain.



d.           Dampak Positif Ta’aruf dan Tafahum
       Dari contoh diatas semakin memperjelas betapa pentingnya sikap Ta’aruf dan Tafahum bagi para remaja. Bahkan bukan hanya remaja, semua kalangan pun penting untuk menerapkan sikap ini.  Penerapan dari sikap yang baik, tentu berakibat baik pula. Dampak positif dari Ta’aruf dan Tafahum dalam pergaulan remaja diantaranya sebagai berikut :

1.       Menambah teman, sehingga memperluas jalan untuk mendapatkan rizki.
2.       Meminimalisir timbulnya permusuhan antara sesama remaja.
3.       Menumbuhkan semangat untuk saling mengisi pengalaman maupun pengetahuan.
4.       Menciptakan suasana gembira karena pergaulan semakin luas.
5.       Meningkatkan rasa persaudaraan dan kerukunan hidup sesama remaja.
6.       Merupakan ajang pembinaan persatuan dan kesatuan.
7.       Dapat dijadikan sebagai sarana penyebaran informasi sehingga terbuka peluang kerja.
 
 
 



Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 komentar:

Posting Komentar