KIMIA XI : Dampak Pembakaran dan Pengangkutan Bahan Bakar

1.2.1   Bagaimana pembakaran bahan bakar dapat menimbulkan dampak? Dan apa saja dampak yang ditimbulkan?
1.2.2      Disamping pembakarannya yang dapat menimbulkan dampak, pengangkutan minyak bumi juga dapat menimbulkan efek. Apa saja efek yang ditimbulkan?
1.2.3     Minyak bumi adalah sumber energi yang tidak dapat diperbaharui dan lambat laun akan semakin berkurang, apa yang dapat digunakan sebagai alternatif selain dengan cara menghemat penggunaannya?


2.4. Dampak Pembakaran Bahan Bakar
Salah satu dampak pembakaran bahan bakar yang berlebihan adalah pencemaran udara. Pencemaran udara adalah masuknya zat asing ke udara atau meningkatnya konsentrasi salah satu komponen udara dalam jumlah maupun batas waktu tertentu yang secara karakteristik mengubah susunan udara normal maupn benda-benda lain. Zat-zat yang menimbulkan pencemaran disebut pencemar atau polutan.
Salah satu ukuran yang dapat dipakai untuk menunjukkan batas banyaknya bahan-bahan atau gas di udara yang belum berbahaya untuk kesehatan disebut nilai ambang batas (NAB). NAB berfungsi sebagai indikator utnuk sedini mungkin mengetahui bahwa suatu lingkungan udara sudah mulai tercemari oleh suatu zat yang dinyatakan sebagai NAB-nya.
Zat-zat hasil pembakaran bahan bakar yang menimbulkan pencemaran udara antara lain partikulat, karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan oksida belerang (SOx)
2.4.1.      Partikulat
Pembakaran yang tidak sempurna pada kendaraan bermotor dan industri (asap pabrik) akan menghasilkan partikulat karbon dan gas karbon monoksida.
C8H18 + 8 O2 → C + 7 CO + 9 H2O + energi
Partikulat-partikulat karbn seringkali mendorong tumbuhnya kanker. Jika partikulat terlalu banyak maka dapat memengaruhi jumlah radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi. Ini terjadi karena hamburan dan absorbsi cahaya oleh partikulat. Salah satu akibatnya adalah mengurangi daya penglihatan yang sangat membahayakan pilot pesawat terbang. Pengurangan jumlah panas yang sampai ke permukaan bumi mengakibatkan keseimbangan panas di atmosfer bumi terpengaruh sehingga dapat memengaruhi iklim.
Pembakaran bensin juga menghasilkan senyawa timbal (timbal bromida atau timbal klorida) yang beracun. Jika masuk ke dalam tubuh, timbal sukar keluar sehingga kadar timbal dalam tubuh semakin lama semakin banyak.
2.4.2.      Karbon monoksida (CO)
Gas karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan sangat beracun. Akibat gas CO sama dengan akibat kekurangan oksigen, karena gas CO mengganggu kerja hemoglobin dalam sel darah merah untuk membawa oksigen yang diserap paru-paru dari udara.
Hb + O2 → HbO2
Daya ikat Hb terhapat gas CO ± 200 kali lebih kuat dari pada daya ikatnya terhadap O2. Maka, jika terdapat CO dan O2 hemoglobin akan mengikat CO dan membentuk CO hemoglobin.
Hb + CO → COHb
2.4.3.      Karbon dioksida (CO2)
Kadar CO2 yang berlebihan di atmosfer dapat menyebabkan fenomena yang disebut efek rumah kaca (green house effect). Istilah efek rumah kaca diilhami dari rumah yang terdiri dari kaca berwarna hijau untuk menumbuhkan tumbuhan di dalamnya meskipun musim dingin. Di dalamnya, temperatur yang dibutuhkan tumbuhan dapat dipertahankan agar tumbuhan dapat tetap hidup. Uap air dan karbon dioksida diatmosfer berkelakuan seperti halnya tutup kaca dari rumah kaca yang dapat mempertahankan temperatur permukaan bumi.
Karbon dioksida dapat mengabsorbsi sinar inframerah. Di daerah troposfer H2O lebih dominan megabsorbsi sinar inframerah daripada CO2. Namun di daerah atmosfer keduanya sama-sama merupakan pengabsorbsi yang kuat. Bumi dapat memantulkan energi panas yang diterima dari matahari. Pantulan panas dari bumi tersebut dikembalikan oleh gas CO2 ke permukaan bumi. Akibatnya, makin lama bumi makin panas.
Kian banyaknya pembakaran bahan bakar di bumi oleh manusia, tentu juga menambah banyaknya gas CO2 di udara yang sudah barang tentu akan memicu semakin naiknya temperatur permukaan bumi. Temperatur yang tinggi inilah yang nantinya akan mengakibatkan mencairnya es-es di kutub, yang akan menyebabkan naiknya permukaan air laut. Kenaikan permukaan air laut akan memperbanyak penguapan air dan akhirnya menimbulkan tingginya curah hujan dan banjir.
2.4.4.      Oksida belerang (SOx)
Pada saat pembakaran minyak bumi, belerang yang ada di dalamnya juga ikut teroksidasi membentuk oksida belerang. Oksida belerang meliputi gas belerang dioksida dan belerang trioksida. SO2 merupakan gas yang tidak berwarna, berbau sengak dan tajam, berbahaya bagi manusia, dan terdapat ± 18% dari total polutan di udara. SO3 merupakan gas yang reaktif. Di atmosfer cenderung bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat (H2SO4)  yang bersifat korosif. Jika asam tersebut turun ke bumi bersama air hujan, terjadi hujan asam.
Hujan dapat diklasifikasikan sebagai hujan asam apabila pH air hujan kurang dari 5,6 (pH air hujan normal). Hujan asam dapat menyebabkan rusaknya logam-logam baja, patung, candi, atau benda-benda lain yang terbuat dari batu terutama yang mengandung CaCO3.
CaCO3 + 2 H+ (hujan asam) → Ca2+ + H2O + CO2
Selain berpengaruh pada benda-benda mati, hujan asam juga berpengaruh pada tanaman.
 
Pengaruh hujan asam terhadap tanaman, antara lain :
a.       Kerusakan pada jaringan sel-sel tanaman;
b.      Menekan laju pertumbuhan;
c.       Mengakibatkan stres pada proses penyerbukan dan reproduksi lainnya;
d.      Proses fiksasi nitrogen juga terhambat karena perkembangan nitrobakteria dalam tanah mengalami gangguan;
e.       Tambahan unsur belerang dari air hujan pada tanaman ternyata dapat meningkatkan produktvitas tanaman. Namun, pada kondisi demikian, tanaman menjadi sensitif terhadap cahaya. Peningkatan jumlah cahaya yang diterima dapat mengakibatkan luka pada jaringan dan akhirnya tanaman mati.
Hujan asam juga dapat menggangu kehidupan air karena air menjadi asam. Akibatnya, organisme yang hidup di air akan mati jika pH air < 4.

2.5. Dampak Pengangkutan Minyak Bumi
Pengangkutan minyak bumi antar pulau atau bahkan antar dengara dengan kapal laut akan mengakibatkan pencemaran air. Hal ini dapat mematikan kehidupan yang ada di laut, terutama berbagai jenis ikan. Hal ini akan sangat merugikan nelayan. Selain itu, pencemaran laut akan merusak keindahan pantai, menghambat pertumbuhan bakteri laut atau berkurangnya beberapa jenis mikroorganisme laut, turunnya populasi alga dan protozoa, hancurnya organisme-organisme tak bergerak seperti karang, matinya burung-burung laut, dan pengaruh buruk pada kesehatan manusia akibat mengonsumsi ikan yang mengandung zat karsinogen dari laut yang telah tercemar dalam jangka panjang.
 

2.6. Menghemat Ketersediaan Minyak Bumi
2.6.1.      Menggunakan Energi Alternatif pengganti minyak bumi, seperti mengembangkan mobil listrik maupun mobil tenaga surya dan memaksimalkan pemanfaatan tumbuh-tumbuhan penghasil biodiesel, seperti jarak, sawit dan nyamplung sebagai bahan bakar alternatif.
2.6.2.      Memanfaatkan fasilitas kendaraan umum untuk melakukan perjalanan, dan membudayakan berjalan kaki atau menggunakan sepeda jika berpergian dalam jarak dekat, untuk mengurangi penggunaan bahan bakar.
2.6.3.      Menghemat pemakaian listrik, karena banyak pembangkit listrik yang masih menggunakan mesin diesel sebagai energi pembangkit. Semakin banyak pemakaian listrik kita maka semakin banyak pula minyak bumi yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.





Kesimpulan :
Pembakaran bahan bakar dapat menimbulkan dampak negatif pada kehidupan, karena zat-zat hasil pembakaran bahan bakar dapat menimbulkan pencemaran udara antara lain partikulat, karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan oksida belerang (SOx). Zat-zat hasil pembakaran tersebut apabila melebihi ambang batas akan mengakibatkan fenomena lain, seperti efek rumah kaca dan hujan asam.
Pengangkutan minyak menggunakan kapal laut dapat mengakibatkan pencemaran air laut yang akan memicu kerusakan ekosistem laut dan mengganggu kehidupan manusia.

Oleh karena minyak merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, maka sudah selayaknya kita menghemat penggunaan minyak bumi agar minyak bumi tidak cepat habis. Contohnya dengan mencari alternatif pengganti minyak bumi, hemat listrik, dan bepergian menggunakan kendaraan umum.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

2 komentar:

  1. Terima kasih telah memudahkan pemahaman dalam materi tersebut, semoga dilancarakan segala urusannya~

    BalasHapus
  2. Terima kasih telah membantu memudahkan pemahaman materi

    BalasHapus